Posted by : USMAN AFFAN
Tak dapat dipungkiri lagi bahwa anak adalah merupakan harapan dan
tumpuan orang tua kelak di kemudian hari. Oleh karenanya, sebagai orang tua
tentu harus dapat memberikan bimbingan serta arahan yang tepat agar ia menjadi
manusia yang baik dan berakhlak mulia sebagaimana yang kita inginkan kelak saat
mereka telah dewasa.
Usia 0 tahun merupakan masa-masa yang kritis bagi perkembangan otak sang anak. Pada tahap inilah anak mengalami masa-masa keemasan dimana perkembangan otaknya terjadi dengan cepat dan pesat. Pada masa ini bahkan otak anak memiliki kemampuan untuk menyerap pengalaman-pengalaman baru lebih cepat dari anak yang berusia 3 tahun. Oleh sebabnya, Anda jangan sampai salah dalam mendidik maupun memberikan contoh-contoh bagi putra-putri Anda.
Tips sukses cara mendidik anak yang baik memiliki banyak metode. Seberapa besar tingkat kesuksesan dari metode yang diterapkan tentu tergantung dari seberapa efektif masing-masing orang tua dalam memberikan kontribusi kepada anak-anaknya. Agar Anda tak bingung dalam memberikan arahan untuk anak, berikut ini adalah beberapa cara mendidik anak yang baik, benar dan bijak yang bisa Anda coba.
1. Bersikap lembut dan tunjukkan kasih sayang
yang tulus
Sebagai orang tua, selalu bersikap lembut kepada anak adalah hal mutlak yang harus dilakukan. Sebab hanya dengan tutur kata yang lembut, seorang anak akan mendengarkan perkataan dari orang tuanya. Selain dituntut untuk bersikap lembut kepada anak, orang tua juga selayaknya memberikan kasih sayang yang tulus dan utuh kepada anak. Salah satu contohnya adalah dengan mengatakan kepada anak bahwa Anda sangat menyayanginya. Pelukan atau ciuman juga bisa menjadi penyemangat tersendiri bagi jiwa sang anak yang bisa Anda lakukan.
2. Jadilah pendengar yang baik dan berikan
dukungan
Mungkin anak Anda pernah merasakan di olok-olok oleh teman sebayanya. Sebagai orang tua yang baik, cobalah untuk melakukan pendekatan agar si anak mau bercerita. Di saat seperti itu Anda dituntut untuk menjadi pendengar yang baik dan mampu mendengarkan semua keluh dan kesah si kecil. Ini adalah kunci sukses dalam membangun rasa percaya diri sang anak.
Berikanlah dukungan yang positif dan bekalilah ia dengan skill untuk menghindari olokan temannya serta kemampuan untuk bisa bersosialisasi dengan baik. Sebagai contoh Anda dapat mengajarkan anak Anda untuk menghindari sebuah ejekan dari temannya. Misalnya jika ada temannya yang mengatakan "Kamu jelek", lantas jawaban yang paling tepat adalah "Biarin yang penting pinter". Anak yang terbiasa mengolok-olok pasti akan merasa bosan dengan jawaban yang demikian karena ejekannya tidak ditanggapi dengan serius serta tidak mendapatkan feedback sesuai dengan yang ia inginkan, misalnya dengan menangis, mengadu atau marah.
3. Bangun kreatifitas dengan bermain
bersama
Mengajarkan anak bukan berarti harus selalu membuat
"peraturan-peraturan baru" yang tidak menyenangkan baginya, akan
tetapi juga bisa dengan cara bermain bersama. Biarkan ia mempelajari sesuatu
dari Anda dengan cara-cara yang jauh lebih menyenangkan seperti bermain, menari
atau bermain musik bersama.
4. Hindari menggunakan kata "Jangan"
Inilah salah satu kesalahan yang kerap dilakukan oleh orang tua. Di saat
anak tengah bereksperimen yang mungkin sedikit membahayakan, orang tua umumnya
berkata "jangan" kepada anaknya. Sesungguhnya kata ini apabila
terlalu sering diucapkan oleh orang tua kepada anaknya justru dapat berakibat
negatif yang menyebabkan sang anak tidak berkembang kreatifitasnya. Untuk
mengganti kata "jangan", Anda sebaiknya menggunakan kata lain yang
bermakna lebih positif. Contoh kasusnya seperti misalnya ada anak yang berlari,
lalu bundanya berkata "Jangan lari!". Sesungguhnya yang dimaksud sang
bunda adalah "berjalan" saja akan tetapi sang anak tidak menangkap
maksud ini. Jadi kalimat yang sebaiknya digunakan adalah "Berjalan
saja" atau "Pelan-pelan saja" dan lain sebagainya.
5. Jadilah panutan dan idola untuk anak Anda.
Pada umumnya setiap anak memiliki idola "superhero" di dunia
imajinasinya. Namun di dunia yang sesungguhnya, ia juga pasti ingin
memilikinya. Anda sebagai orang tua sebisa mungkin mencoba untuk menjadi apa
yang diinginkan sang anak dan selalu bisa diandalkan. Salah satunya adalah
dengan melakukan apa pun yang menurut Anda terbaik untuk bisa diberikan kepada
putra-putri Anda.
6. Berikan rasa nyaman.
Tumbuhkanlah rasa nyaman saat anak sedang bersama dengan Anda. Ajaklah
untuk berdiskusi kecil di sela-sela kebersamaan Anda. Agar anak merasa nyaman,
sebaiknya jangan menjadi yang merasa paling tahu segalanya sehingga membuat
Anda terkesan mendominasi pembicaraan. Jadikan ia seperti seorang teman yang juga
perlu untuk Anda dengarkan dengan baik dan penuh rasa simpati.
7. Tumbuhkan sikap menghormati.
Ajarkan ia untuk selalu menghormati siapa pun orangnya, baik orang yang
lebih tua maupun teman sebayanya. Hal ini penting untuk ditumbuhkan semenjak
usia dini karena di kemudian hari saat ia dewasa ia dapat berlaku hormat kepada
semua orang.
8. Ajarkan rasa tanggung jawab.
Ajarkan dan ingatkan anak Anda untuk selalu memiliki rasa tanggung jawab
terhadap dirinya. Misalnya jika telah tiba waktunya untuk sekolah, ia harus
berangkat. Jika ia bertanya mengapa harus demikian. Berikanlah alasan yang bisa
dipahami olehnya.
9. Ajarkan untuk meminta maaf.
Meminta maaf atas sebuah kesalahan adalah tindakan yang mulia dan
kesatria. Ajarkanlah anak Anda untuk mau meminta maaf untuk kesalahan yang
mungkin ia lakukan terhadap teman sebayanya agar ia menyadari bahwa perbuatan
yang dilakukannya adalah tindakan yang kurang terpuji.
10. Jangan ditakut-takuti.
Orang tua biasanya cenderung mengambil "jalan pintas" yang
mudah. Selain berbohong, orang tua juga biasanya kerap menakut-nakuti anak agar
anaknya mau menurut dengan segera. Ini adalah perilaku orang tua yang keliru
karena selain bisa menjadi semacam trauma saat ia dewasa, hal ini juga
mengakibatkan anak menjadi tidak mandiri sehingga dapat mengurung
kreatifitasnya.
11. Jangan dibohongi.
Sama halnya dengan ditakut-takuti, anak yang kerap dibohongi saat masih
kecil akan menjadi terbiasa dengan kebohongan-kebohongan yang ditanamkan oleh
orang tuanya. Saat nanti ia sudah besar, ia tentu akan menganggap berbohong
adalah hal yang wajar untuk dilakukan karena semua orang termasuk orang tuanya
juga melakukannya.
12. Jangan berkata keras dan mengancam
Banyak orang bilang anak itu tidak bedanya seperti kertas putih yang kosong. Baik atau tidaknya anak juga tergantung dari yang diajarkan orang tua kepadanya. Oleh sebabnya cobalah untuk sebisa mungkin menghindari perkataan yang keras, mengancam atau bahkan meneriaki sang anak. Apabila perilaku anak mungkin terkesan nakal atau bandel, cobalah untuk menahan emosi Anda dan katakan dengan lembut serta bijaksana.
13. Ajarkan keterbukaan
Disaat Anda memiliki
waktu luang bersama dengan sang buah hati. Ajaklah berbincang dan cobalah untuk
mencari tahu mengenai kesehariannya. Apa saja yang ia lakukan, apa yang membuat
ia senang, apa yang membuatnya sedih atau bahkan yang membuatnya bersemangat.
Dengan terbukanya sang anak, Anda juga bisa mencari mencari celah untuk dapat
mengetahui sifat sang anak sekaligus menjadi inspirasi bagi orang tua. Orang tua yang baik dan bijak adalah
orang tua yang dapat mengambil pengalaman dan pelajaran dari siapa pun termasuk
dari anaknya sendiri.Related Posts :
- Back to Home »
- Parenting »
- 13 tips dan cara mendidik anak yang baik dan efektif di usia dini